Selamat siang..
Siang ini ditemenin ujan deres
dan tumpukan jemuran yang belum kering saya mau share pengalaman sebagai ibu
rumah tangga. Profesi ibu rumah tangga yang terbilang masih junior sih belum
senior, hehehe…
Saya adalah seorang ibu rumah
tangga yang dulu sebelum menikah pernah punya impian sebagai wanita karir,
bekerja dan memiliki banyak teman dan komunitas. Tapi apa daya, impian dan
harapan tidak sejalan dengan realita yang saya jalani sekarang. Tapi tentunya
tidak pernah ada kata menyesal dalam setiap keputusan yang saya buat sampai
saat ini. Hanya sewaktu waktu sempat terpikirkan kata “seandainya…”. Tapi sudahlah, yang saya jalani sekarang adalah
keputusan yang terbaik, menjadi seorang ibu yang mengasuh, mendidik anak
sendiri dan seorang istri yang berusaha sebaik mungkin untuk mengurus segala
kebutuhan suaminya.
Pada awalnya saya bukan tipikal
perempuan yang bisa mengurus rumah tangga dan betah di rumah. Bahkan di awal
pernikahan, buat sayur bayem, goreng tempe ataupun hal-hal lainnya yang berkaitan
dengan aktifitas dapur bener-bener gak sukses dilakukan. Yaah misalnya sayur
bayem ama rasa gula dikasih air gak ada bedanya, lagi goreng tempe tapi galau
dan bingung gimana bisa tau warnanya kalau mateng, hahaha.. semacam itulah. Tapi
ya Alhamdulillahnya punya suami yang bisa nerima kekurangan istrinya pada saat
itu.
Dulu salah satu kebahagiaan
tersendiri itu adalah ketika saya berada di dunia kerja, lingkungan pergaulan
sosial bersama teman-teman dan sahabat-sahabat, bukan di rumah atau di pasar.
Bagi saya, untuk memperoleh uang yah dengan bekerja di kantor, dari hari Senin
sampai dengan Jum’at. Dimana di setiap akhir bulan kita terima gaji, that’s it
! I’m making money itu namanya… :). Bisa pegang uang sendiri, bisa kasih
orangtua dan masih banyak lagi.
Tapi dengan berjalannya waktu dan
begitu banyaknya proses yang dialami, pikiran saya mulai berubah. Gak ada
salahnya jadi ibu rumah tangga, bisa secara langsung lihat tumbuh kembang anak,
bisa langsung mendidik dan merawat buah hati tanpa harus takut atau cemas saat
si anak dirawat orang lain. Namun yang
lebih membahagiakan lagi adalah ketika saya menjadi orang yang pertama saat
anak saya mengalami perkembangan-perkembangan dalam pertumbuhannya. Menjadi sosok
orang terdekat di dalam hidupnya, yahh suatu kebahagiaan yang tidak
tergantikan.
Jadi buat ibu-ibu muda yang harus
memutuskan untuk ganti profesi dari wanita kantoran ke ibu rumah tangga, harus
tetap semangat. Banyak hikmah dan manfaat yang bisa kita dapatkan kok.
“Menjadi
seorang IBU membuat kita tersadar bahwa kita hampir bisa melakukan semuanya
dengan hanya satu tangan” (JUMBLZAR)
“Menjadi IBU full-time adalah salah satu pekerjaan termahal..
karena dibayar dengan CINTA yang tulus”(MILDRED B. VERMONT)
“Tidak tahu
sesuatu, cari di GOOGLE. Mencari teman lama, cari di FACEBOOK. Mencari barang
yang hilang di rumah, cari IBU.”(Anonim)